Wednesday, November 19, 2008

KISAH TANGAN BERDOA

Sekitar tahun 1490, 2 orang sahabat, Albercht Durer dan Franz Knigstein, adalah seniman yang bekerja keras. Karena mereka berdua miskin, mereka bekeraj untuk menghidupi diri sendiri sambil belajar seni.
Waktu mereka habis untuk bekerja dan kemajuannya lambat. Akhirnya, mereka mencapai suatu persetujuan. Mereka mengundi dan salah satu akan bekerja untuk menghidupi mereka sementara yang satunya akan belajar seni. Albercht menang dan pergi sekolah seni, sementara Franz bekerja keras untuk menghidupi mereka. Mereka menyetujui bahwa bila Albercht berhasil menjadi seniman kemudian dia akan menghidupi Franz yang akan belajar seni.
Albercht pergi ke Eropa untuk belajar. Sekarang dunia tahu dia tidak hanya berbakat tetapi juga jenius. Ketika dia berhasil, dia kembali untuk menepati perjanjiannya dengan Franz. Tetapi Albercht segera mengetahui harga yang sangat besar yang dibayar oleh sahabatnya. Karena Franz bekerja sangat keras utnuk menghidupi sahabatnya, jari-jarinya menjadi kaku dan kasar. Tangannya yang halus dan sensitif telah dihancurkan untuk hidup. Dia tidak dapat lagi melukis. Meskipun impiannya menjadi seniman tidak dapat terwujud, dia tidak sakit hati tetapi bergembira karena keberhasilan sahabatnya.
Suatu hari Albercht datang ke rumah sahabatnya dan menemukan sahabatnya berlutut dengan tangan yang kasar tertangkup dalam doa, hening berdoa untuk keberhasilan sahabatnya meskipun dia sendiri tidak bisa menjadi seniman. Albercht Durer, sang jenius, segera melukis tangan sahabat setianya yang tertangkup dan kemudian menyelesaikan suatu karya besar yang dikenal sebagai "Tangan Berdoa".
Saat ini, galeri seni di mana-mana menampilkan karya Albercht Durer, dan karya besar ini menceritakan kisah kasih dan pengorbanan yang tulus, serta terima kasih yang sangat mengesankan.

No comments: