Monday, November 17, 2008

Cervical Cancer

Sex education nggak melulu membahas jenis-jenis kontak fisik antar personal, tapi juga efek yang ditimbulkannya. Sebagai salah satu silent killer, para perempuan yang jadi korban tentu harus ekstra waspada dengan kanker leher rahim ini. So girls, do pay attention please!


The virus

Serviks adalah suatu daerah di organ reprodukasi yang menghubungkan rahim sebelah atas dengan vagina. Kanker yang menyerangnya bisa jadi salah satu kanker yang paling menakutkan. Soalnya kanker ini tidak ada hubungannya dengan usia. Bisa aja kita mengidap penyakit ini tanpa menyadarinya. Kanker serviks yang disebabkan Human Papiloma Virus (HPV) ini memang tidak pandang bulu dalam mencari rumah barunya. Sekali hinggap ia akan mengakibatkan infeksi yang berakibat merusak sel-sel dalam rahim sehingga partumbuhannya abnormal. Paling sering terjadi pada wanita yang berusia tetapi bukti statistic menunjukkan infeksi ini juga menyerang wanita kalangan dewasa muda (18 – 28 tahun).


The Symptoms

Perkembangan virus dari tahap infeksi sampai menjadi kanker serviks memakan waktu antar 5 – 20 tahun. Makanya seseorang mengetahui penyakit ini saat sudah stadium lanjut dan sulit untuk disembuhkan. HPV ditularkan melalui kontak fisik genital. Nggak hanya lewat hubungan seks, tetapi juga bisa melalui petting atau oral seks. Bahkan tangan yang tercemar virus HPV juga bisa menyebabkan kanker apabila menyentuh alat kelamin. Intinya adalah kontak terhadap kelamin. Kanker ini berkembang di mulut rahim dan tidak terlihat gejalanya. Baru terlihat saat sudah menimbulkan keputihan yang berbau dan berwarna, sakit sektar panggul, timbul pendarahan di luar siklus menstruasi, hingga sakit saat buang air kecil/besar. Jika sudah mengalami gejala-gejala tersebut berarti kanker sudah memasuki stadium lanjut. Yang berisiko menderitanya adalah orang yang melakukan hubungan seks pertama kali di usia belia, suka berganti pasangan untuk berhubungan seks, dan para perokok. Tidak melakukan ketiga hal tersebut adalah cara terbaik untuk menghindari kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan Indonesia ini. Sedangkan deteksi dini yang merupakan cara terbaik, dapat dilakukan dengan pap smear dan IVA( Inspeksi Visual Asam Aseta = teknik screening yang lebih praktis dibandingkan dengan pap smear untuk melihat apakah seseorang sedang dalam tahap pra kanker atau tidak. Karena sudah diketahui penyebabnya, sekarang sudah ada pencegahan dengan menggunakan vaksin yaitu Vaksin Quadrivaleny HPV. Vaksin ini sudah tersedia di setiap rumah sakit. Selain vaksin, ada pencegahan yang lebih alami yaitu dengan menjaga pola hidup sehat. Antara lain : Tidak merokok, tidak melakukan pencucian vagina dengan antiseptic yang tidak diawasi dokter yang dapat menyebabkan perubahan sel menjadi kanker, tidak sering makan makanan berlemak, tidak melakukan segala bentuk hubungan seks saat masih usia belia karena sel-sel mukosa yang ada di serviks sangat rentan dan belum sepenuhnya matang, melakukan ckeck up agar supaya tidak terlambat.


So, kita sebagai perempuan harus selalu waspada!!

No comments: